Wednesday, August 29, 2007

Mubes III Masyarakat Madura

Provinsi Madura Mencuat Lagi

Para tokoh dan masyarakat Madura menggelar Musyawarah Besar (Mubes) III Masyarakat Madura se-Indonesia di Hotel J.W. Marriott Surabaya, Minggu (26/8) siang tadi. Wacana Madura lepas dari Jatim pun mengemuka lagi.

Saat memberi sambutan dalam acara itu, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Madura (FKMM) se-Indonesia, Jenderal Pol (purn) Roesmanhadi menyatakan, sudah saatnya Madura menjadi propinsi sendiri. Namun, kata mantan Kapolri ini, masalah Madura menjadi provinsi sendiri di kalangan peserta Mubes masih menjadi pro dan kontra. "Tetapi saya pribadi cenderung Madura menjadi provinsi sendiri," ujar mantan Kapolda Jatim ini.

Dengan potensi besar yang dimiliki Madura, Ketua FKMM mengajak peserta Mubes memikirkan pembangunan Madura secara terpadu dan konseptual. Apalagi Jembatan Suramadu dijadwalkan selesai pada 2008. "Apa yang harus kita kerjakan setelah jembatan selesai," ujarnya.

Kalau masyarakat Madura tidak punya konsep, kata dia, uang melimpah pun tidak ada hasilnya bagi masyarakat Madura. Dicontohkan, di daerah Banyu Asin, dengan memanfaatkan gas alam, bupati bisa memberi kesempatan pada warganya sekolah SMA gratis dan kesehatan gratis. "Upaya mempercepat pembangunan Madura, caranya ya harus menjadi provinsi sendiri," katanya.

Sedang sesepuh masyarakat Madura dan Jatim, HM. Noer, menyatakan, bisa dikatakan, bisa dirasakan, dan bisa dihayati, bahwa membangun Madura tetap harus dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Jangan sampai menimbulkan negara akan terpecah,” kata mantan Dubes Indonesia untuk Perancis ini.

Mubes kali ini dihadiri antara Jenderal TNI (pur) Wismoyo Arismunandar (mantan KSAD), Jenderal Pol Roesmanhadi (mantan Kapolri), Laksamana TNI (purn) Achmad Sucipto (mantan KASAL), Letjen TNI (Purn) Ari Sudewo (mantan Kepala BAIS), Sekprop Jatim Soekarwo, Alim Markus (PT Maspion), Henry J. Gunawan (PT Surya Inti), Tjandra Srijaya Prajonggo SH, MH (advokat/property), hingga budayawan D. Zawawi Imron, yang membacakan puisinya 'Madura Bangkitlah'

Madura Mandiri

Sebelumnya, dalam sambutannya, ketua panitia, HR Ali Badri, secara panjang lebar memaparkan potensi yang ada di Pulau Madura. Kekayaan alam yang nyata di Pulau Pagerungan sangat besar. Pulau itu kaya minyak dan gas alam. "Dari pulau ini yang masuk Blok Kangean, total sumber daya alam yang dapat dieksploitasi mencapai 11,74 juta barel minyak, dan 947 miliar kaki kubik kondensat. Kekayaan alam ini digarap PT Arco Bali Nort, PT Arco Blok Kangean, PT Bayound Petrolium Indonesia (BPI), dan PT Energi Mega Persada (EMP)," katanya.

Sumber migas juga ada di Pulau Mandangin (Kabupaten Sampang), dan Kec. Geger (Kabupaten Bangkalan). Ada juga gas alam di Pamekasan yang keluar dengan sendirinya. Informasi dari anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) asal Madura, bahwa Madura memiliki 104 blok sumber migas.

Dan semua blok tersebut sudah diikat para investor. Dari 104 blok tadi, baru 14 blok yang sudah dieksploitasi. Kekayaan sumber daya alam yang terkandung di bumi Madura, antara lain phospat, kapur, besi, uranium, dan sebagainya. "Kita ketahui uranium salah satu bahan energi nuklir yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi," ujarnya. (bon)

Sumber: Surabaya Post, Minggu 26/08/2007