Bangun Madura Setelah Suramadu Selesai
Dari Mubes Masyarakat Madura se-Indonesia
Pasca selesainya jembatan Suramadu di akhir tahun 2008, masyarakat Madura akan langsung bergerak. Mereka akan langsung menggalakkkan pembangunan di pulau garam tersebut. Tidak hanya pembangun fisik, pembangunan sumber daya manusia juga akan ditingkatkan.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pembentukan Provinsi Madura seperti yang dicita-citakan sebagian besar masyarakat Madura. Wacana tersebut kembali dilontarkan Forum Komunikasi Masyarakat Madura (FKMM) dalam Musyawarah Besar ke -3 Masyarakat Madura se-Indonesia di Hotel J.W. Marriott kemarin. "Jangan salah. Pulau kami itu kaya lho. Tidak hanya sumber daya alam. Sumber daya manusianya juga tidak kalah hebat," kata H. Achmad Zaini, ketua umum FKMM Jatim.
Lebih lanjut Zaini mengatakan bahwa jika memang disepakati, bukan tidak mungkin pembentukan provinsi Madura dapat terealisisasi. Sebab, secara kasat mata, Madura mempunyai potensi yang tidak kalah dengan daerah lain untuk berdiri sendiri menjadi satu provinsi. Zaini lalu mencontohkan banyaknya sumber daya alam yang bisa diberdayakan untuk mendapatkan devisa daerah di Madura. Antara lain, garam, tembakau, gas dan minyak bumi, rumput laut, serta pariwisata pantai.
Mantan Kapolri sekaligus ketua FKMM pusat Jenderal (Pur) Roesmanhadi sangat setuju dengan keputusan pembentukan provinsi Madura tersebut. "Dari dulu saya memang menghendaki pembentukan provinsi Madura. Dengan begitu pembangunan dapat segera dipercepat," tegasnya.
H.Ali Badri Zaini, ketua panitia Mubes menyatakan bahwa dalam mubes tersebut tidak hanya membahas masalah kemungkinan berdirinya provinsi Madura. Melainkan juga membahas pembangunan Madura ke depan. "Banyak potensi Madura yang belum dimaksimalkan. Jika semua berjalan optimal, pembangunan di Madura dapat berkembang pesat," ujarnya.
Menurut data BPS, PAD yang dihasilkan kabupaten di Madura memang masih tergolong kecil. Secara keseluruhan tidak ada yang mencapai sepuluh persen dari APBD yang dibuat. Tahun 2007, PAD Kabupaten Bangkalan hanya Rp 26, 74 miliar sedangkan APBD-nya Rp 486,44 miliar. Sampang menghasilkan Rp 18,459 miliar dengan APBD Rp 397,53 miliar. Pamekasan memiliki PAD Rp 28 miliar dengan APBD Rp 445,86 miliar. Sedamngkan Sumenep mempunyai PAD 31,52 milair dengan APBD 544,24 miliar.
Melihat hal tersbeut, Sekdaprov Jatim Soekarwo dan Sesepuh Jawa Timur sekaligus mantan Gubernur Jatim H Muhammad Noer dalam pertemuan kemarin meminta agar masyarakat Madura tidak tergesa-gesa dalam menentukan pembentukan provinsi baru. "Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum membentuk provinsi. Misalnya masalah kemiskinan dan perbaikan pendiikan serta kesehatan," kata M.Noer.
Mubes itu sendiri dihadiri beberapa tokoh sentral yang berasal dari Madura. Antara lain Mantan Jaksa Agung Abdurrahman Rahman Saleh dan Soejono C. Atmonegoro, Mantan Menteri keuangan Rachmad Saleh, serta Pakar Ekonomi Didik J. Rachbini. (cie)
Sumber: Jawa Pos, Senin, 27 Agt 2007
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home