Sunday, April 01, 2007

Canangkan Decentralized Basic Education

Sampang, Jawa Pos - Untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di Kabupaten Sampang, dinas P dan K bekerja sama dengan United States Agency International Development (USAID) Amerika Serikat menggelar program desentralisasi pendidikan dasar atau decentralized basic education (DBE). Pesertanya berasal dari kalangan kepala sekolah, komite sekolah (KS), dan stakeholder pendidikan se Kecamatan Camplong.


Kemarin, program yang dipusatkan di auditorium PKPRI Camplong ini dibuka Kadis P dan K Sampang, Drs H Moh. Syahid. Materi pelatihan, desentralisasi manajemen dan tata pelayanan pendidikan (good governance), peningkatan mutu pembelajaran, dan peningkatan pengetahuan murid sekolah pendidikan formal dan nonformal.


Kepada wartawan, Koordinator Wilayah DBE Sampang, Akhid Afnan M.Pd, mengatakan, tujuan program DBE adalah untuk mengembangkan kapasitas, memberikan inovasi, mempromosikan dan memperluas contoh-contoh yang konkret (good practices) dalam penerapan suatu pelajaran. Juga memberikan masukan teknis, kajian sistem, fasilitasi pelatihan, dan pendampingan pasca pelatihan kepada peserta.


Sehingga, diharapkan bisa memperkuat kapasitas individu, organisasi, dan institusi. "Tentunya, dengan mengubah cara kerja, manajemen, dan tata pelayanan pendidikan," ujarnya.


Di tempat terpisah, Kadis P dan K, H Moh. Syahid, mengatakan, program DBE merupakan kemitraan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang sudah dirajut sejak tahun 2005 hingga 2010 mendatang. Sumber dananya dari hibah masyarakat AS, dengan dukungan nonfinansial masyarakat RI di Negara Paman Sam tersebut.


"Sedangkan penandatanganan persetujuan strategis (strategic objective agreement) ini, dilakukan oleh Menko Kesra dan perwakilan USAID di Jakarta pada 7 Juli 2005 di Jakarta lalu," ujarnya.


Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Sampang pada khususnya. Sedangkan untuk Kecamatan Sampang, tercatat ada 2 kecamatan yang menjadi lokasi objek, yakni Camplong dan Kedungdung. Untuk Kecamatan Camplong, ada 14 sekolah yang menjadi lokasi program DBE. Sedangkan di Kecamatan Kedungdung, hanya ada 10 sekolah.


Dijelaskan, program ini dirancang pemerintah Indonesia bersama USAID pada tahun 2004. Tapi, mobilisasinya dilakukan mulai April 2005. Untuk Indonesia, tercatat ada 7 provinsi yang menjadi sasaran program ini. Diantaranya adalah, Sumatra Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).


Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri, tercatat ada 10 kabupaten/kota yang menjadi lokasi terapan proyek. Diantaranya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kota Mojokerto. Juga Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tuban. (fiq)


Sumber: Jawa Pos, Rabu, 21 Mar 2007

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home