Monday, October 08, 2007

Pulau Nyamokan Surga Bagi Para Pemancing

Harus Siap Bekal dan Mental

Pulau Nyamokan merupakan pulau kosong yang berada di sisi barat wilayah Kabupaten Bangkalan. Dari segi geografis, Nyamokan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Gresik. Selama ini, Nyamokan dikenal sebagai surga bagi para penghobi mancing. Mengapa?

Meski sudah biasa, namun menyalurkan hobi memancing ke perairan Laut Jawa tepatnya kawasan Pulau Nyamokan, ternyata berbeda dengan memancing di kawasan pesisir lainnya. Apalagi jika sang pemancing selama ini hanya sebatas memancing di sungai atau kolam pancing. Sebab mancing di laut lepas tantangannya jauh berbeda.

Salah satu contoh jika memancing di Nyamokan. Selain terkendala ombak, fisik sang pemancing dan bekal mental juga sangat dibutuhkan. Tak hanya itu, jika memang pengin berlama-lama menghabiskan waktu dengan mengail ikan di perairan, bekal makanan juga sangat diperlukan. "Untuk memancing ke Pulau Nyamokan kita harus membawa bekal panganan yang cukup. Tentunya selain kesiapan fisik dan mental yang prima," ujar Agus, seorang penghobi berat memancing asal Kota Bangkalan.

Bekal panganan menurut Agus sangat dibutuhkan saat memancing di lautan luas. Sebab jika tidak ada makanan dan minuman, tentu bakal berpengaruh pada daya tahan sang pemancing. "Tapi juga harus diingat bahwa bekal yang dibawa secukupnya saja. Sebab niat utama kita kan memancing. Bukan pindah rumah," tegasnya.

Yang sangat perlu diperhatikan saat berniat mancing di Nyamokan adalah faktor fisik. Sebab dengan lokasi yang jarak tempuhnya sekitar 4 - 7 jam perjalanan pulang-pergi dengan perahu, kendala mabuk laut selalu menghantui. Lebih-lebih bagi para pemancing pemula yang belum pernah terombang-ambing di perahu.

Waktu 4 - 7 jam tersebut berlaku bagi pemancing "kelas biasa". Berbeda lagi bagi pemancing yang memang hobi berat. Tak sedikit para penggila pancing yang sampai bermalam di Pulau Nyamokan. Bahkan ada yang bisa lebih dari sehari. "Bahkan pernah ada seorang wisatawan dari Korea, mereka tampaknya penghobi memancing dan ingin tahu di Nyamokan. Ternyata setelah sampai di sana dia menginap 2-3 hari," cerita Agus.

Untuk sampai ke lokasi memancing di pulau Nyamokan bisa dimulai dari beberapa titik lokasi kampung nelayan. Di Bangkalan misalnya, bisa dimulai dari kampung nelayan Bandaran, Lebak, dan Mertajasah. Tentu saja, dengan fasilitas menyewa perahu para nelayan yang harga sewanya Rp 50 - Rp 75 ribu sekali jalan.

Jarak tempuh perahu pun tidak sama, bergantung PK mesin masing-masing perahu. Ada yang 10 PK maupun 20 PK. Untuk 10 PK biasanya lebih lama, sekitar 45 menit sampai 1 jam baru sampai di lokasi dengan jarak sekitar 8 mil laut atau sekitar 7 km. Sedangkan untuk waktu 'melaut' kebiasaan pemancing ulung berangkat malam jam 01.00 WIB pulang pagi atau siang.

Biasanya, penghobi mancing sudah mengenai waktu yang tepat untuk menyalurkan hobinya. Ini berkenaan dengan cuaca dan lokasi yang biasanya banyak dihuni ikan-ikan. "Biasanya kalau arus agak deras disitu banyak ikannya. Tetapi kalau arusnya landai-landai saja biasanya ikan sepi," kata seorang penghobi mancing yang lain.

Sayang, ketika wartawan Koran ini menginjakkan kaki di Nyamokan, hanya segelintir pemancing yang terlihat. Maklum, saat itu masing siang hari dengan suhu terik matahari mencapai 35 derajat celcius. Sekilas mata memandang, hanya 4-5 perahu dengan jumlah pemancing 3 orang ditiap perahu.

Itu bakal berbeda jika sedang liburan. Menurut nelayan yang membawa wartawan Koran ini ke Nyamokan, biasanya mencapai 10-20 perahu nelayan yang disewa pemancing. Mulai dari karang pembatas ke dalaman yang berada sekitar 300 meter dari bibir pantai hingga di kawasan pulau Nyamokan sendiri.

Sesampai di kawasan Pulau Nyamokan, apa yang menjadi dambaan pemancing memang terbukti. Sebab ikan yang bisa didapat cukup banyak dan beragam. Mulai dari ikan kerapu, sembilangan, kakap hingga baronang. (RUSLI DJUNAIDI)

Sumber: Jawa Pos, Minggu, 07 Okt 2007