Sunday, November 18, 2007

Festival Musik Tong-Tong Meriah

Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep kembali dimeriahkan Festival Musik Tong-Tong. Festival yang diadakan oleh FKPPI Sumenep bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumenep ini kemarin malam, berlangsung meriah. Sebanyak 30 kelompok kategori tradisional dan 5 kelompok kategori modern tampil dalam festival kali ini. Mereka memerebutkan tropi bergilir bupati Sumenep.

Festival dilepas Dandim 0827 Letkol Inf. Tri Wihadi di depan GOR A. Yani Panglegur. Selanjutnya, peserta berjalan menempuh jarak 2,7 km. Tampak hadir di pembukaan festival Bupati Moh. Ramdlan Siraj, muspika, dan sejumlah pejabat.

Ribuan warga sepertinya sangat menantikan kegiatan budaya tahunan ini. Buktinya, sepanjang rute yang dilewati kelompok musik tong-tong dari GOR menuju Jalan Urip Sumoharjo, Panglima Sudirman, dan hingga finis di depan Masjid Agung padat penonton.

Ketua Panitia Pelaksana Ibnu Farid mengatakan, Festival Musik Tong-Tong ini merupakan kalender tahunan yang biasanya dilaksanakan pada setiap Ramadan. Namun, pada tahun ini dilaksanakan mendekati perayaan Hari Jadi Sumenep.

Kendati dilaksanakan di luar Ramadan, menurut dia, festival tetap berlangsung meriah. "Bahkan, peserta kali ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Selain itu, beberapa peserta juga berasal dari kabupaten lain," katanya. Selain memerebutkan tropi bergilir Bupati Sumenep, panitia menyediakan hadiah berupa uang pembinaan dengan total Rp 38 juta.

Musik tong-tong yang berkembang di masyarakat Madura saat ini tergolong khas. Alat musiknya tidak hanya tong-tong, tapi dipadu dengan alat musik tradisional lainnya. Seperti, gendang, saronen, dan kelennengan.

Tidak hanya itu. Kelompok musik tong-tong yang ditampilkan dalam satu regu ini berjumlah puluhan orang. Menariknya lagi, para penabuh dikelilingi dengan dekorasi yang beraneka macam bentuknya. Seperti kelompok musik tong-tong Gong Mania dari Kecamatan Lenteng. Mereka tampil dengan dekorasi kereta dan kerapan sapi. Sehingga, tampak ciri khas Madura-nya.

Untuk membuat satu kelompok musik tong-tong modern diperlukan biaya yang cukup besar. Pemilik Gong Mania, Imam Mahmudi, harus mengeluarkan dana sedikitnya Rp 20 juta. Sebab, untuk tampil harus membuat dekorasi dan membeli sasis mobil. "Persiapannya butuh waktu satu bulan," katanya. Tahun lalu Gong Mania berhasil menjadi juara Festival Musik Tong-Tong. Tahun ini mendapatkan juara dekorasi dan kekompakan. Sedangkan juara kreativitas nada dan irama diraih kelompok musik tong tong dari Kabupaten Sampang.

Musik tong-tong modern tidak hanya dikenal masyarakat Madura. Bahkan, beberapa kelompok musik tong-tong asal Sumenep pernah tampil di Surabaya, Bali, dan Jakarta. Beberapa waktu lalu, Gong Mania diundang dalam serah terima jabatan Pangdam V Brawijaya di Surabaya.

"Kami berusaha melestarikan dan mengembangkan kesenian Madura. Alhamdulillah, tong-tong modern ini cukup dikenal dan diterima masyarakat luar. Bahkan, Kasad (kepala staf angkatan darat) berjanji akan menampilkan kami di Istana di Jakarta," katanya bangga. (zr/*)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 29 Okt 2007

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home