Sunday, April 08, 2007

Hj Kulsum Memilih Mewarnai Batik

Tidak semua orang terampil mewarnai, apalagi materi yang harus diberi warna berupa kain. Perlu kemauan juga ketelatenan. Semua itu ada pada Hj Kulsum (54).
Sejak kecil Kulsum belajar mewarnai batik. Langkah itu ditempuhnya ketimbang membatik yang telah lebih dulu ditekuni orangtuanya. "Saya tidak bisa membatik, sulit. Lebih baik mewarnai saja," ujarnya, Jumat (30/3).


Akhirnya keterampilan mewarnai batik tersebut menjadi satu-satunya andalan untuk berbelanja keperluan sehari-hari untuk keluarga. Beruntung beban yang ditanggung kini tidak terlalu berat karena empat anaknya tidak tinggal di rumah lagi.
Dalam satu bulan Kulsum bisa menyelesaikan pewarnaan 50 lembar batik. Ongkos masing-masing batik bervariasi, berdasarkan tingkat kerumitan motif dan warna yang dikehendaki.


Untuk itu ongkosnya berkisar Rp 30.000 dengan masa kerja antara 10 hari sampai 20 hari. Untuk penyelesaikan tiap lembar batik, dia mendapat keuntungan sekitar Rp 10.000. "Syukurlah, masih banyak yang menitipkan batiknya untuk saya warnai," ujarnya.


Banyaknya orang yang menitipkan batik untuk diwarnai itu cukup menyita hari Kulsum. Setiap hari mulai pukul 07.00 pagi sampai petang dia terus bekerja. Rupanya, kata dia, banyak orang yang enggan mewarnai sendiri karena jadi kotor semua. "Kalau saya sih sudah telanjur begini, ya diteruskan saja, apalagi kami juga perlu makan," ucap Kulsum. (BEE)


Sumber: Kompas, 04/04/07

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home