Ada Kelebihan dan Kekurangan
Drs Suhartono, dosen Fakutas Ilmu Administrasi Unira Pamekasan, menilai lebih jernih lagi. Tampilnya banyak Kepala desa perempuan belakangan ini, menurut Suhartono, harus benar-benar dilihat secara objektif. Tujuannya agar perjalanan pembangunan desa tetap sesuai harapan masyarakat. Menurut dia, tampilnya kepala desa perempuan yang pasti ada kelebihan dan kekurangannya.
"Kalau memang mereka itu dipilih karena faktor kekerabatan atau sikap paternalistik masyarakat yang masih mendukung mantan kepala desa sebelumnya, maka itu bisa jadi sebagai sebuah potensi yang bisa dijadikan kekuatan kepemimpinan desa nanti. Namun apakah dari segi sumber daya manusia kepala desa perempuan itu benar-benar sudah siap itulah pertanyaannya," ungkap Suhartono.
Kalau semua kepala desa perempuan itu tampil dengan siap tidak ada masalah, namun jika sebaliknya, maka kepeminpinan desa akan mengalami gangguan serius. "Yang muncul kan istri mantan kepala desa yang jadi kepala desa saat ini. Kita lihat rata-rata istri kepala desa jauh lebih rendah pendidikannya dibandingkan dengan suaminya. Nah inilah persoalan kepemimpinan juga nanti. Karena mereka juga akan berhadapan dan memimpin masyarakat yang majemuk," terangnya.
Wakil Ketua DPC Gapensi Pamekasan ini juga mengatakan, tampilnya banyak perempuan memimpin desa memang merupakan fenomena menarik di Pamekasan. Padahal kata dia, dari konteks ideologis politik maupun latar belakang sosial keagamaan masyarakat Pamekasan, rasanya agak sulit melihat kepala desa perempuan bisa menang. "Di sini masyarakatnya agamis dan fanatik, Gerbang Salam lagi, kalau banyak kepala desa perempuan menang ini sebuah hal menarik," katanya.
Sebagai bagian dari demokrasi, Hartono (panggilan Suhartono) menilai fenomena munculnya kepala desa perempuan harus dihargai. Segala faktor minus dan plusnya harus dilihat secara bijaksana. "Misalnya kalau benar-benar kepala desa perempuan itu dipilih bukan karena kemampuan atau hanya karena faktor keluarga atau faktor lain, maka itu pasti akan memunculkan masalah dan untuk mengatasi itu, semua elemen harus bersama-sama mencari solusi," sarannya.
Dia menyarankan agar kepala desa banyak melakukan komunikasi dengan bawahannya, dengan tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lain. "Berilah kesempatan bagi aparat lainnya untuk tampil dan bekerja sesuai dengan tugasnya. Bangun komunikasi dengan penuh kejujuran dan penghargaan dan yang paling penting suami atau mantan kepala desa yang jadi keluarganya harus banyak memberi saran dan masukan," pungkasnya. (mas)
Sumber: Surabaya Post, 20/06/07
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home