Saturday, November 28, 2009

Dewan 'Ngelencer'

Selama 3 hari DPRD lumpuh, karena anggotanya mengikuti kegiatan di Malang

Kegiatan 45 anggota DPRD Sampang meningkatkan wawasan dan kecakapan kinerja (pendalaman tugas) selama 3 hari di Malang menghabiskan dana APBD sebesar Rp 208 juta mendapat sorotan berbagai pihak. Kepergian para legislator ini lebih terkesan ngelencer yang menghabur-haburkan uang rakyat.

Ketua LSM Study Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (SP2M), Drs Hernandi Kusumahadi, menilai substansi kegiatan pendalaman tugas agar anggota DPRD di Malang agar lebih memahami fungsinya itu, tidak realistis. Justru kegiatan itu mengerdilkan kualitas SDM dari anggota dewan selama ini.

“Bukankah DPRD adalah tempat orang-orang terhormat yang dalam konteksnya, mempunyai kemampuan lebih dibanding masyarakat umumnya. Apalagi masalah kedewanan menjadi tujuan akhir dari sebuah politik,” katanya, Rabu (28/11) pagi tadi.

“Maka seharusnya materi tugas dan fungsi sudah dipahami dan terkondisikan sebelum mereka menjabat menjadi anggota dewan,” tambah Hernandi dengan nada protes.

Menurut Dedet panggilan Hernandi, jika para anggota dewan ingin mengadakan studi banding atau pendalaman kinerja, sebaiknya mencari materi yang lebih krusial menyangkut tatanan kehidupan masyarakat. Ini perlu yang sekaligus untuk merubah stigma masyarakat yang meragukan kemampuan anggota DPRD sebagai wadah untuk menampung aspirasi rakyat.

Disamping itu, anggota KPU D Sampang itu juga mempertanyakan pihak ketiga yang selalu disebut-sebut mendanai kegiatan pendalaman tugas dan fungsi kedewanan tersebut. Karena kegiatan yang difasilitasi pihak ketiga justru malah memancing pertanyaan masyarakat terhadap dampak dari motivasi pihak ketiga tersebut.

“Saya pikir waktunya kurang pas, karena baru seminggu anggota dewan mengadakan reses sehingga banyak agenda yang seharusnya berjalan akhirnya menjadi tertunda karena terbentur kegiatan itu. Padahal beberapa elemen masyarakat sudah secara resmi ingin mengajukan audiensi sebelum masa reses itu berjalan,” katanya.

Kegiatan dewan selama tiga hari di Malang ini juga mengakibatkan kinerja DPRD lumpuh. Keluhan masyarakat kepada wakilnya belum dapat terealisasi, akibat kesibukan kegiatan internal kedewanan yang terlalu padat tersebut. Sehingga aspirasi rakyat banyak terabaikan. “Jadi tolonglah suara rakyat agar juga diperhatikan, jangan lantas sudah duduk lupa berdiri,” tutur Dedet. (rud)

Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 28 Nopember 2009

Labels: ,