Wednesday, May 23, 2007

Batik Tanjung Bumi Berumur 200 Tahun

Batik Tanjung Bumi ternyata sudah dibuat sejak ratusan tahun lalu. Buktinya, seorang kolektor batik di Bangkalan mempunyai batik Tanjung Bumi yang sudah berumur 200 tahun. RR Siti Maimuna, sang kolektor batik tersebut, memiliki 5 koleksi batik kuno. Semuanya dibuat 200 tahun lalu. Menurut Mei-sapaan Siti Maimuna, 5 koleksi batik khas Tanjung Bumi-nya tersebut telah diuji oleh museum tekstil di Jakarta.

Desainer sekaligus kolektor batik kuno berumur 37 tahun ini banyak dikenal kalangan pejabat dan pengelola museum, baik di Indonesia maupun luar negeri, seperti di Jepang. Banyak koleksi batik kunonya yang dipinjam untuk dipamerkan di hadapan khalayak. Batik kuno yang dipamerkan hingga ke luar negeri tersebut merupakan peninggalan buyutnya. "Saya punya 5 batik yang usianya 200 tahun. Penetapan umur batik itu bukan saya yang menentukan, tapi sudah diteliti oleh museum tekstil di Jakarta," kata Mei ketika dikonfirmasi koran ini.

Dijelaskan, penetapan umur batik didasarkan pada bahan kain serta pewarna yang dijadikan bahan untuk membatik. "Untuk pewarnanya alamiah semua. Bahan dari nila. Ada yang menyebutnya tom atau dâun tarom (Madura, Red)," jelasnya.

Kelima koleksi batik yang dimilikinya adalah jenis mano’ juduh tarpotè kellengan, tarpotè bangan, burubur", rawan mèra, dan tana pasèr mèra. Semuanya berusia 200 tahun. Dari koleksi itu, jenis mano’ juduh tarpotè kellengan yang banyak diminati para kolektor dan pemilik museum. "Ada yang menawar Rp 60 juta. Tapi tidak saya jual, karena itu warisan dari buyut saya," ujarnya. (tra)

Sumber: Jawa Pos, 22/05/2007

Labels: , ,