Saturday, June 23, 2007

Anggap Sebagai Tantangan

Bagi Titik Syamsiyah, Kepla Desa Buddih, Kecamatan Pademawu, penilaian yang mempertanyakan kemampuan kepala desa perempuan merupakan sebuah tantangan dalam melaksanakan tugas. Dia menilai pandangan itu akan menjadi pemicu untuk bisa menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. "Saya akan tunjukkan bahwa saya mampu. Saya akan berusaha sesuai dengan ilmu yang saya miliki," tandasnya
saat dihubungi Surabaya Post, Selasa (19/6) sore.

Yang pasti, Titik, mantan guru SDN Plamban II Kecamatan Camplong, Sampang ini mengaku dirinya mencalonkan dalam Pilkades bukan karena ambisi, namun memenuhi permintaan masyarakat. Dia juga mengaku, permintaan masyarakat untuk maju dalam Pilkades terkait dengan posisi almarhum ayahnya, Sumoharjo, yang juga mantan kepala desa di desanya. "Warga meminta saya. Mereka bilang, insya allah saya akan bisa seperti ayah saya," ujar Titik menirukan perkataan orang-orang yang mendukungnya.

Mantan guru ini berkisah, semasa hidupnya, Sumoharjo selalu berpesan jika menjadi seorang pemimpin jadilah pemimpin yang baik, pemimpin yang mengabdi pada masyarakat, utamakan kepentingan masyarakat dan tidak mengedepankan kepentingan pribadi. Lantas apa yang akan dilakuannya untuk membangun desa?

Titik mengaku, dalam kepemimpinannya nanti akan berupaya meningkatkan pembangunan fisik dan nonfisik. Untuk fisik, dia akan berupaya memperbaiki sarana dan prasarana desa. Sedangkan untuk nonfisik, dia bertekad untuk mengembangkan sumber daya manusia, pendidikan, menghidupkan kembali PKK yang selama ini mati tak pernah berkembang, serta menghidupkan karang taruna, dan mengupayakan lainnya untuk tingkatkan kesejahteraan warga Desa Buddih.

Apakah tidak khawatir ada kendala pemerintahan mengingat sebagian besar masyarakatnya rata-rata pendidikan lemah atau menengah ke bawah? Dia mengaku tidak. Alasannya, karena jika seorang pemimpin benar–benar mengetahui bagaimana memimpin yang benar dan memahami hati nurani rakyat, nanti akan tahu cara menghadapi rakyat, menghadapi yang keras, yang kurang pendidikan dan lain sebagainya. "Kami akan libatkan semua elemen masyarakat, melanjutkan rencana pembangunan sebelumnya dan membuat program baru sebagai pengembangan," katanya. Kepada masyarakat dia
berharap agar berperan aktif untuk membantu mendukung kepemimpinannya guna melaksanakan tugas pembangunan di desanya. Itu semua dilakukan, kata dia, untuk kepentingan peningkatan kesejahteran masyarakat, dan bukan semata-mata untuk kepentingan kepala desa. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Rabu 20/06/2007

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home