Friday, August 10, 2007

Over Produksi Hanya Wacana

Proyeksi kenaikan areal tembakau tahun 2007 di Kabupaten Pamekasan diperkirakan akan berakibat adanya over produksi tembakau. Pasalnya, kenaikan areal tembakau tidak diikuti dengan naiknya rencana pembelian pihak pabrikan. Karenanya, perlu ada upaya strategis dari pihak terkait untuk mencegah adanya over produksi tersebut.

Berdasarkan proyeksi tembakau tahun 2007, luas areal yang ditanami tembaku diperkirakan mencapai 31.367 hektare atau meningkat 549 hektare dibanding tahun 2006 yang mencapai 30.818 hektare. Sedangkan produksi di 2007 diperkirakan mencapai 18.802, 2 ton, naik dibanding 2006 yang mencapai 17.947 ton.

Sementara rencana pembelian tembakau tahun 2007 oleh pabrikan justru cenderung mengalami penurunan. Mengutip Data Dinas Kehutanan Dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan, rencana pembelian tembakau tahun 2007 hanya 15.925 ton. Padahal, produksi tembakau diperkirakan mencapai 18.802,2 ton.

Hal itu didasarkan pada hasil kunjungan kerja di sejumlah pabrikan besar pada 11-15 Maret 2007 lalu. Berdasarkan hasil kunjungan itu, tercatat rencana pembelian tembakau 2007 hanya 15.925 ton. Rinciannya, PT Djarum 1.750 ton, PT Gudang Garam (GG) 5.000 ton, PT Sampoerna 4.000 ton, PT Bentoel 1.500 ton dan lain-lain 3.675 ton.

Sebelumnya Kepala Dishutbun Pamekasan Ir M. Zainal Arifin membenarkan, berdasarkan hasil kunjungan kerja pabrikan ada kecenderungan penurunan rencana pembelian tembakau. "Kalau realisasi pembelian 2007 dari pabrik-pabrik besar tidak ada perubahan, dikuatirkan ada over produksi tembakau pada musim panen 2007 ini," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Atas dasar itulah, dishutbun mengimbau agar warga benar-benar memperhatikan seluruh teknik budidaya yang baik dan benar. Termasuk, imbauan penting lainnya. Misalnya, warga menunda waktu tanam jika masih turun hujan, tidak menanam di lahan nonpotensial, tidak memperluas areal tanaman, menanam varietas yang dianjurkan, pemupukan sesuai anjuran, penyiraman tidak berlebihan, dan sebagainya.

"Termasuk, nanti jangan panen muda, tidak mencampur tembakau, dan sebagainya. Intinya, warga agar tetap menjaga kualitas tembakaunya," imbau Zainal.

Mengenai proyeksi mutu tembakau, Zainal tetap optimistis akan sangat bagus. Sebab, tembakau dari Madura, khususnya dari Pamekasan, memiliki corak yang khas dan sangat diperlukan pabrikan.

Menanggapi kemungkinan adanya over produksi, Ketua LP2M (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) Heru Budhi Prayitno mengatakan, petani sudah memiliki pengetahuan lebih mengenai tembakau. Termasuk, soal kemungkinan adanya over produksi.

"Sepertinya, saya kurang percaya adanya over produksi (tembakau). Sebab, beberapa tahun lalu juga demikian. Tapi, kenyataannya jarang ada tembakau yang tidak terjual, semua habis dibeli pabrikan," ujarnya di Jalan Mandilaras kemarin.

Menurut Heru, over produksi tembakau hanya wacana saja. Hal itu diduga sebagai upaya mengerdilkan petani dalam hal tataniaga tembakau. "Tujuannya agar tembakau murah. Tapi, sekarang semua petani sudah tahu itu. Makanya, kepada semua pihak, ada baiknya mulai jujur dalam tata niaga tembakau," tandasnya. (akhmadi yasid)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 06 Agt 2007