Strategi Khusus untuk Madura
PW NU terkait Pilgub Putaran Kedua
Kepastian adanya putaran kedua dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2008, membuat PW NU Jatim yang selalu dijadikan rebutan pasangan calon menyusun strategi khusus. Itu agar NU tidak lagi terperosok ke dalam lubang yang sama.
Aplagi, pada pilgub Jatim kali ini NU sebagai organisasi terbesar di Jawa Timur sedang berada di atas angin. Dua kader terbaiknya memiliki peluang yang sama untuk memimpin provinsi ini. Mereka hanya tinggal memilih NU akan menjadi gubernur (Khofifah Indar Parawansa) atau hanya cukup di posisi wakil gubernur (Saifullah Yusuf).
"Siapa pun sebenarnya tetap NU yang jadi. Jadi, bagi kita tidak ada masalah siapa pun yang terpilih nantinya," kata KH Mutawakkil Alallah, ketua Tanfidz PW NU Jatim, saat menghadiri Harlah NU ke-85 di Alun-Alun Utara Bangkalan kemarin malam.
Ketika ditanya kepastian sikap resmi PW NU, Mutawakkil tetap akan berupaya secara kelembagaan NU akan selalu di tengah. Menjadi wasit dan juri pertarungan dua kader terbaiknya.
"Namun, secara nurani, kita tentu lebih bangga bila kadernya jadi terbaik. Ini peluang besar yang harus kita ambil. Jadi, sampeyan kan sudah mengerti siapa yang kita dukung. Pokoknya kita akan maksimal," tuturnya.
Menurut dia, kesempatan besar bagi NU untuk besar adalah pada tahun ini. Peluang kader terbaik NU memimpin Jawa Timur mungkin baru datang kembali pada 25 tahun mendatang. Karena itu, dia berharap warga NU tidak lagi terjebak dan terperosok ke lubang yang sama untuk ke sekian kalinya.
"Selama ini NU kan hanya diambil suaranya saja. Lalu akan dilupakan ketika mereka sukses terpilih. Sekarang NU harus tegas mendukung kadernya menjadi yang terbaik," tandasnya.
Namun, kata Mutawakkil, dukungan dari setiap pribadi pengurus NU terhadap salah satu calon jangan diartikan dukungan. Tapi lebih merupakan bentuk amar makruf nahi mungkar dan bagian dakwah. "Yang jelas, bagi NU akan lebih mudah melakukan siar bila kita memang yang terbaik," katanya.
Sedangkan untuk warga nahdliyin di Pulau Madura, PW NU Jatim mengaku akan menyiapkan strategi khusus dalam pilgub putaran kedua nanti. Itu karena pasangan Karsa (Soekarwo-Syaifullah Yusuf) lebih unggul dari pasangan Kaji (Khofifah Indar Parawans-Mudjiono). "Kita kan tetap tidak ingin warga NU di Madura terpecah. Pada putaran satu kemarin, Karsa lebih unggul dari Kaji. Jadi, memang perlu ada strategi khusus menyiasati pemilih di Madura," katanya.
Pada putaran kedua nanti, PW NU juga akan mengantisipasi adanya aksi beberapa golongan yang mengajak masyarakat Jawa Timur untuk golput. Menurut dia, ajakan tersebut hanyalah provokasi dari pihak luar untuk menghancurkan NU.
"Untuk mengantisipasinya, PW NU akan membuat edaran ke seluruh cabang se Jawa Timur untuk mengajak warga nahdliyin menggunakan hak suaranya pada pilgub putaran kedua nanti," terangnya. (ale/mat)
Sumber: Jawa Pos, Kamis, 07 Agustus 2008
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home