Tuesday, September 09, 2008

Bupati Kaget Didemo Malam Hari

Petani Tembakau Pergoki Pengusaha Rokok di Pendapa

Sekitar 500 petani tembakau dari beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Palenga'an, Pegantenan, Pakong, Pademawu dan Waru unjuk rasa ke Pendapa Ronggosukowati, Pamekasan, Jumat (5/9) pukul 20.30 WIB. Mereka menagih janji bupati yang akan memperjuangkan nasib petani tembakau yang terpuruk lantaran harga anjlok disaat mutu tembakau sangat bagus. Bahkan pengusaha menghentikan pembelian dengan alasan stok gudang masih penuh.

Unjuk rasa malam hari itu membuat kaget Bupati Khalilurrahman dan Wakil Bupati Kadarisman Sastro Dwirjo yang sedang mengadakan pertemuan dengan pengusaha tembakau. “Saya sangat menyayangkan, di bulan Ramadan ini ada hiruk pikuk (demo -Red). Sebaiknya kalau ada sesuatu sampaikan lewat mekanisme,” kata bupati.

Namun anjuran bupati itu dibalas dengan hujatan yang dilontarkan ratusan petani yang berada di luar pagar pendopo. “Bupati ingkar Janji!”, “pengusaha tembakau sengaja mempermainkan petani!” keluh petani.

Menurut petani saat ini masih terdapat sekitar 2.000 ton tembakau dengan kualitas baik. Namun perwakilan PT HM Sampoerna (HMS) dan Gudang Garam (GG) hanya membeli dengan harga murah.“Daun tembakau yang dipetik petani daun tua dengan kualitas bagus. Kenapa sekarang gudang tutup, mau dijual kemana tembakau petani,” kata Lukman, dari kelompok tani dan nelayan andalan (KTNA).

Yang menjadi keprihatinan petani, HMS dan GG melakukan pembelian berdasarkan tanggal bukan kualitas. Sehingga standard harga tidak sama. “Petani rugi karena ada perbedaan grid (kualitas) hingga 17 grid antara GG dan HMS,” kata Hafid, perwakilan petani.

Atas permasalahan itu pihak perwakilan PT HMS, Yanto dan perwakilan GG Mulya meminta maaf tidak bisa membeli tembakau petani karena dana perusahaan habis diserap untuk pembelian cengkih.
Bupati Kahlilurrahman tidak puas dengan jawaban pengusaha. Ia mendesak pengusaha membeli tembakau yang masih tersisa dengan harga wajar. “Hendaknya pengusaha di sini minta kebijakan ke pusat agar membeli tembakau petani,” tandasnya. (st30)

Sumber: Surya, Sunday, 07 September 2008

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home