Tuesday, January 20, 2009

Khofifah: Madura Harus Bebas dari Prostitusi

KOMPAS/SYAMSUL HADI
Calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan pidato kampanye di hadapan masyarakat Jember. Diiringi Rhoma Irama bersama Soneta Group-nya, Khofifah menyampaikan terima kasih kepada Muspida Jember yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan orasi kampanye di Stadion Notohadinegoro, Jember, Sabtu (12/7).


Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Madura harus bebas dari praktik prostitusi, meski nantinya Madura akan menjadi daerah industri. "Meskipun jembatan Suramadu selesai dan Madura akan menjadi daerah Industri, tapi Madura tetap harus bebas dari praktek Prostitusi sebagaimana hal di Batam. Madura tetap harus bersih dan saya yakin itu bisa terlaksana karena saya tahu masyarakat Madura dikenal sangat agamis," kata Khofifah di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (15/7).

Selain itu, lanjut Khofifah, di Madura juga banyak terdapat lembaga pendidikan pondok pesantren yang menjadi benteng pertahanan pendidikan moral warga di Madura. Bahkan pondok pesantren yang ada tersebar di semua daerah mulai dari perkotaan hingga perdesaan.

Cagub Jatim yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid itu lebih lanjut menyatakan, meski akulturasi budaya dan tradisi asing nantinya akan tetap terjadi saat Madura menjadi daerah industri, tapi dengan keberadaan pondok pesantren hal itu akan bisa difilter.

Maka, lanjut dia, seharusnya pemerintah memang memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan dan perannya dalam pembentukan moralitas masyarakat. "Jika saya diberi kekuatan untuk melakukannya, saya justru bercita-cita lembaga pendidikan pondok pesantren seharusnya menjadi lembaga pendidikan yang favorit di Jawa Timur ini sebagaimana pendidikan negeri lainnya" katanya.

Selama ini, kata Khofifah, pendidikan di lembaga pesantren masih dianggap pendidikan kelas 2 setelah pendidikan negeri. Bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggap pesantren sebagai tempat buangan bagi anak-anak yang nakal dan tidak berprestasi. "Image seperti itu mari kita ubah bersama-sama pada saatnya nanti. Pesantren harus menjadi pendidikan favorit, seiring dengan selesainya pembangunan jembatan Suramadu yang Insya Allah akan selesai akhir 2008 ini," tambah Khofifah.

Sumber: Kompas, Rabu, 16 Juli 2008

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home