Saturday, January 17, 2009

Polisi Berbahasa Madura Didrop
Cegah Konflik Pilgub

Tidak banyak, hanya 100 personel Polres Jember yang dikirim ke Madura untuk pengamanan Pilgub putaran ketiga. Istimewanya personel polisi Jember itu diseleksi secara khusus agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

“Kami diminta berpartisipasi membantu. Karena itu kami memilih anggota yang bisa berbahasa Madura yang akan kami berangkatkan Senin (19/1),” kata AKBP Ibnu Istischa, Kapolres Jember, Jumat (16/1).

Dasar memilih personel berkemampuan bahasa Madura, menurut Ibnu, akan sangat bermanfaat untuk mengetahui persoalan yang ada di Bangkalan ataupun Sampang. Mengingat pilgub putaran ketiga itu rawan konflik. “Kami sadar putaran ketiga ini rawan konflik, sehingga anggota tidak salah langkah mengambil tindakan apalagi salah paham gara-gara soal bahasa,” terang Istischa.

Untuk keseluruhan aparat keamanan, Polda Jatim akan menurunkan sebanyak 5.540 personel polisi dari jajaran Polda Jatim . Pengamanan yang diberi nama PAM-Gub kali ini hanya untuk mengamankan jalannya pencoblosan ulang saja, tidak ikut mencatat hasil perhitungan suara. “Konsentrasi polisi hanya mengamankan jalannya pencoblosan, satu TPS akan dijaga oleh 2 anggota polisi,” ujar Kombes Puji Astuti, Kabid Humas Polda Jatim, Kamis (15/1).

Total personel 5.540 orang itu berasal dari Polwil Madura sebanyak 945 pasukan, Polda Jatim sebanyak 778 pasukan, Polwiltabes Surabaya 788 personel, Polwil Malang 1.066 personel, Polwil Kediri 685 personel, Polwil Madiun 450 personel serta 953 personel dari Polwil Bojonegoro. “Pengamanan yang kita lakukan adalah pengamanan terbuka dan tertutup di 2.770 TPS. Pasukan mulai digerakkan Senin 19 Januari,” imbuh Puji. (kp/bjt)

Sumber: Surya, Sabtu, 17 Januari 2009

Labels: , , , , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home