Warga Madura Jangan Mau Diadu Domba
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang memang mendukung Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono, mengecam wacana hingga gerakan pendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf. Ini masih terkait sengketa Pilgub Jatim yang oleh Mahkamah Konstitusi diputuskan agar diulang, khusus untuk Bangkalan dan Sampang di Madura.
“Seluruh warga NU Jatim khususnya di Madura, hendaknya mewaspadai upaya-upaya sistematis yang ingin membalik opini masyarakat dengan menyalahkan Mahkamah Konstitusi dan membenarkan kecurangan, mulai dari wacana, gerakan sampai demo,” kata Hasyim dalam siaran persnya, Jumat (12/12/2008). Ia melarang keras warga NU mengikuti gerakan pembalikan opini ini karena akan merugikan masyarakat sendiri dan membenarkan kecurangan. “Keputusan Mahkamah Konstitusi sudah tepat dan benar sesuai hukum dan konstitusi,” katanya.
Menurut dia, keputusan MK bahkan perlu didukung karena bukan hanya bicara hitung-hitungan angka, namun bicara tentang kejujuran dan keadilan. “Hal ini sangat penting karena rakyat akan menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden-Wakil Presiden. Kedua pemilu yang akan datang tidak boleh ada kecurangan,” katanya.
Itu sebabnya, dia mengingatkan, keputusan MK bukan hanya untuk Pilgub Jatim tapi berskala nasional. “Kita masih ada harapan kejujuran dalam pemilu di Indonesia kalau MK berani bicara tentang kejujuran dan keadilan,” ujarnya.
Sekali lagi, Hasyim menyerukan kepada warga Madura agar jangan mau diadu domba dengan MK dan tidak perlu merasa tersinggung karena yang salah bukan masyarakat Madura. “Tetapi beberapa orang yang berbuat curang, kemudian karena takut kalah, merusak nama luhur Madura,” pesannya. (yul)
Sumber: Surya, Jumat, 12 Desember 2008
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home