Thursday, December 04, 2008

Madura Siaga Satu

Menjelang Pilgub "putaran III" dan penghitungan ulang, suhu keamanan di Madura pun meningkat

Kapolwil Madura, Kombes Pol Suro Jouhari pun menyatakan, semua kabupaten di Pulau Garam itu berstatus siaga satu. Penetapan siaga satu itu karena secara umum yang terlibat sengketa Pilgub Jatim, mayoritas berada di Madura.

“Hal ini sudah saya sampaikan kepada masing-masing Kapolres di Madura tentang penetapan siaga satu ini,” kata Kapolwil Suro Jouhari kepada ANTARA di Pamekasan, Selasa (2/12) tadi malam.

“Kami juga sudah memerintahkan kepada Polres jajaran agar melakukan penjagaan terhadap saksi-saksi dari Madura yang pernah bersidang di Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai saksi. Ini untuk keamanan mereka,” katanya.

Selain penjagaan saksi-saksi, polisi juga akan melakukan patroli secara intensif. Baik di wilayah perkotaan ataupun di pelosok desa. Sejauh ini menurut Kapolwil situasi di Madura masih terpantau kondusif.

“Tapi kita kan jangan sampai lengah. Kewaspadaan mengantisipasi segala kemungkinan akan terus kami lakukan hingga pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan ulang nantinya. Intinya kami akan all out dalam pengamanan pasca-putusan MK ini,” kata Kapolwil.

Jika pengamanan oleh personel polisi di empat kabupaten di Madura dirasa masih kurang, menurut Kapolwil pihaknya siap menerjunkan semua kekuatan Brimob dari Polda Jawa Timur.

Bahkan kata Kapolwil, saat ini pihaknya sudah merancang sistem pengamanan yang akan diberlakukan di dua kabupaten di Madura yang akan melakukan pemungutan suara ulang tersebut.

Jika pada Pilgub putaran kedua lalu satu polisi mengamankan empat TPS untuk daerah aman atau satu polisi mengamankan dua TPS untuk daerah rawan, pada pencoblosan ulang nanti akan dijaga satu polisi di masing-masing TPS.

“Kami hanya menunggu ketentuan lebih lanjut saja dari KPU Jawa Timur, kapan pencoblosan ulang di Sampang dan Bangkalan ini dilakukan. Termasuk juga penghitungan ulang di Pamekasan," kata Kapolwil Suro Jouhari menjelaskan.

Senada dengan Kapolwil, jajaran Polres Sampang memperketat penjagaan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), serta sejumlah titik rawan konflik di Sampnag. Aparat dengan bersenjata lengkap itu memang yang telah disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Kasat Samapta Polres Sampang, AKP Heri Darsono mengatakan, pihaknya akan menambahkan kekuatan personel pasukan, apabila kondisi mulai tidak kondusif. “Pasalnya, selama ini Sampang dikenal sebagai daerah yang sangat rentan dengan konflik, sehingga seluruh kekuatan pasukan akan selalu disiagakan selama 24 jam,” ujarnya, Rabu (3/12) pagi tadi.

Kesiapsiagaan juga diungkapkan Kapolres Bangkalan, AKBP M. Aris Purnomo. “Penetapan status siaga satu ini adalah tindak lanjut dari perintah langsung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jatim untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi pasca-putusan MK, serta menciptakan iklim kondusif,” kata Kapolres, Selasa.

Dalam keputusan MK itu, lanjut Aris, disebutkan di Kabupaten Bangkalan telah terjadi kecurangan secara sistematis pada pelaksanaan Pilgub Jatim putaran kedua. “Inilah yang menjadi dasar kami meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

Saat ini, kata Kapolres Aris Purnomo, pihaknya telah mempersiapkan satu peleton pasukan pengendali massa (Dalmas) di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bangkalan. Mereka sewaktu-waktu bisa digerakkan apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan. (rud, kas, mas)

Sumber: Surabaya Post, Rabu, 3 Desember 2008

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home