Monday, April 06, 2009

Partisipasi Politik Madura pada Pemilu 2009

Kegiatan ini diikuti sekitar 200 peserta yang meliputi para kiai, ustadz, santri dan santriwati di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien, dan tokoh masyarakat sekitar lingkungan Pondok Pesantren. Kegiatan yang dilaksanakan sesudah salat Jumat ini dibuka secara resmi oleh KH Idris Jauhari, pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep.

Ada empat pembicara yang dihadirkan dalam seminar tersebut, yaitu Dr Basri Asyari MAg, staf pengajara STAIN Pamekasan, Ir HM Hazin Mukti MM, staf pengajar Unira Pamekasan, Drs Moh Roeslan MHum, Kadis Bakesbang Sumenep dan Hidayat Andiyanto SE, anggota KPU Sumenep. Seminar itu dimoderatori Zamhari SIP, anggota Dewan Pembina Madura Fondation.

KH Idris Jauhari mengatakan, seminar sosialisasi partisipasi politik dalam pemilu ini harus dimanfaatkan dengan baik, karena ini merupakan momen penting dan sangat bermanfaat bagi semua elemen pondok pesantren dan masyarakat secara umum. “Biasanya kita harus mencari ilmu, namun kali ini ilmu datang sendiri ke pondok ini, maka manfaatkanlah dengan baik,” ajaknya.

Materi yang menarik perhatian peserta di antaranya adalah tentang teknis penyontrengan atau pemberian tanda yang benar dan sah. Penjelasan dari Hidayat Andiyanto dari KPU Sumenep benar-benar bisa membuat para peserta puas dan faham tentang cara menandai atau menyontreng yang benar dan sah. “Sebenarnya tidak sulit, namun sebelum kita tahu bagaimana caranya, kita bisa bingung,” kata dia.

Materi lain yang menarik adalah pernyataan Dr Basri Asari MAg. Dosen STAIN Pamekasan mengatakan bahwa menurut Islam politik merupakan jalan atau media untuk mengelola, menata dan berbuat baik bagi masyarakat. Karena itu politik bukan hal yang haram bagi umat Islam, bahkan harus dilakukan dengan baik. Para kiai dan santri harus berpartisipasi aktif, karena Rasulullah Muhammad SAW juga melakukan praktek politik.

“Hanya saja praktek politik yang diajarkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah semata-mata bertujuan untuk kepentingan membangun dan menata kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi para politisi dan golongan saja,” katanya.

Monhari Bariel, Direktur Eksekutif Madura Fondation, mengatakan, setelah di Sumenep, sosialisai serupa juga akan dilaksanakan di Sampang, Sabtu (4/4) sore ini. “Sedianya kegiatan yang di Sampang itu akan dilaksanakan di Bangkalan, namun karena kurang dukungan dari KPUD Bangkalan, maka akhirnya kita laksanakan di Sampang,” katanya. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 4 April 2009

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home