Wednesday, February 27, 2008

Kondang Janji Tidak Diskriminatif

Pasangan Cabup Cawabup Drs Khalilurrahman SH dan Drs Kadarisman Sastrodiwirjo MSi (Kondang) bertekad akan benar-benar menjadi pelayan masyarakat. Mereka berdua juga berjanji tidak akan melakukan diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan Kondang pada kampanye putaran kedua di Larangan, Jumat (22/02).

Kampanye yang dihadiri ribuan massa itu juga dihadiri sejumlah ulama seperti KH Abd Hamid Makhfud (PP Bata-Bata), KH Muhammad Rofii Baidawi (Pondok Pesantren Al-Hamidi Banyuanyar) KH Lutfi Toha (PP Kadur) dan ulama lainnya.

Khalilurrahman mengatakan belakangan ini sering terjadi diskriminasi dalam pemberian bantuan kepada masyarakat. Di antaranya bantuan pembangunan jalan maupun bantuan pada lembaga pendidikan. Menurut dia ada indikasi yang paling banyak mendapat perhatian hanya dari kelompok tertentu saja. “Kami akan hilangkan perbedan pelayanan itu, semuanya harus mendapat bantuan yang rata dan adil,” tandasnya.

Dia juga berjanji akan mencari solusi untuk mengatasi rusaknya tata niaga tembakau. Dia mengaku telah menemukan konsep untuk mengatasi rusaknya tataniaga tembakau itu, yakni membangun komunikasi yang intensif dan bijaksna dengan pengusaha dan kalangan pabrikan untuk memecahkan persoalan tembakau.

“Kalau tembakau harus murah karena faktor kualitas dan cuaca yang jelek, maka semuanya harus ikut rugi, termasuk pengusahanya. Namun kalau tembakau bagus, maka harus dibagi dengan bagus pula. Kita telah mempersiapkan alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya.

Sementara itu Kadarisman Sastrodiwirjo dalam kampanyenya lebih menekankan pada tekadnya menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dan bersih dari KKN. Menurut dia kunci utama pelayanan bagi bagi masyarakat adalah profesionalisme, jujur dan bebas KKN. "Saya siap menerima kritik dari masyarakat jika tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik," janjinya.

Yang menarik juru kampanye Kondang lainnya Ir H. Muhammad Masduki Muntaha meminta agar masyarakat tidak tersesatkan oleh isu bahwa kiai tidak pantas jadi bupati. Sarjana lulusan Unibraw yang juga putra seorang kiai ini mengatakan bahwa banyak kepala daerah dari ulama berhasil sukses.

"Nabi Muhammad SAW itu kakeknya para ulama, namun beliau sukses menjadi ulama juga meminpin pemerintahan," ungkapnya. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Minggu 23/02/2008

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home